Aku rindu jatuh cinta, kala debar cemas memenuhi dada. Pula, saat bahagia membuncah ketika bibir sabit dibawah kumis tipismu itu melengkung. Lebih-lebih, saat wajahku masam disebabkan rindu. Aku rindu jatuh cinta. Saat setiap malam aku menunggu kabarmu. Ketika dengan menggebu aku mencarimu untuk menuntaskan rindu. Apalagi, ketika wajahku layu namun hatiku selalu saja merayu. Aku rindu jatuh cinta. Ketika dulu, dan wajahmu lah yang menjadi favoritku. Saat aku merasa, ornamen wajahmu adalah percikan sempurna dari Tuhan. Ketika aku merasa bahwa kamu lah mahluk paling sempurna, tanpa cacat sedikit pun. Aku pula rindu, kala aku jatuh cinta. Yang aku masih bisa merasakan saat hatiku terasa diremas karena senyum indah milikmu dengan pacar barumu. Hmm.. Apalagi yang aku rindu dari jatuh cinta, ya? Ah, ya. Aku rindu jatuh cinta. Dimana semua sikapmu terlihat begitu menawan bagiku. Seakan yang kamu lakukan--baik pergerakan ataupun ucapan--adalah pesona dan pesona. Dan kamu tahu persis,...